
LiterasiToday.Com – Di salah satu platform tempat beragam manusia berjejaring, Alfian Dippahatang pernah mengurai secara singkat buku antologi puisinya yang terbaru, “Jari Tengah”.
“Puisi-puisi dalam Jari Tengah ini terbangun karena teks, visual, dan audiovisual yang membutuhkan dua kategori pengalaman. Pertama, pengalaman di luar diri penyair, dalam hal ini orang-orang. Saya ingin mencari pengalaman tentang itu dari kakek dan nenek saya, yang mana di kampung, mereka cukup dikenal sebagai dukun dan ‘pabarzanji.’ Kedua, pengalaman saya pribadi membaca, mendengar, dan melihat bagaimana mantra diterapkan untuk menyembuhkan dan melukai orang. ” Begitu tuturnya.
Pada akhirnya buku Jari Tengah setebal 64 halaman ini menemui para pembacanya setelah dibandrol Rp.45.000, – dan harga PO: Rp.32.000, -. Sebuah alur self publishing Yang Yang Cukup manis.
Alfian Dippahatang lahir di Bulukumba, 3 Desember 1994. Ia bergiat di Institut Sastra Makassar. Mula ia menulis puisi, cerita pendek, novel, monolog, dan esai. Buku kumpulan, kumpulan puisi Semangkuk Lidah (Ghina Pustaka, 2016), disusul kumpulan puisi Dapur Ajaib (Basabasi, 2017), novel Kematian Anda yang Tak Sia-sia (Diva Press, 2018), kumpulan cerpen Bertarung dalam Sarung (Kepribadian Populer Gramedia, 2019), masuk daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2019, dan novel Manusia Belang (Basabasi, 2020).
No Responses